A supremacy war is brewing between the most popular stablecoins such as Tether’s USDT, Binance’s BUSD, Paxos’ PAX, and Circle’s USDC after U.S regulators highlighted the need for more stablecoin regulation.
Comments
Dan Burstein (Penasihat Umum dan Kepala Pejabat Kepatuhan Paxos) 21 Juli 2021 --- dalam Blog nya mengemukakan, Saya telah membaca dengan kombinasi ketidakpercayaan dan kejengkelan klaim baru-baru ini oleh Circle bahwa “USDC telah menjadi mata uang digital dolar yang paling tepercaya dan diatur dengan baik di dunia,” serta klaim oleh Tether bahwa “Tether terdaftar dan diatur.” Baik USDC maupun Tether bukanlah aset digital yang diatur, karena alasan sederhana bahwa tidak ada token yang memiliki regulator. Faktanya, baik token USDC maupun Tether bukanlah “stablecoin” selain nama. Token ini didukung oleh kewajiban utang yang tidak likuid dan berisiko – kelemahan kritis yang tidak diizinkan oleh regulator yang berhati-hati karena hal ini menciptakan risiko yang tidak semestinya bagi pelanggan mereka.
Kebanyakan Trader Forex Scalpers di Indonesia Sekarang Trading di Pasar Future Cryptocurrency7/31/2021 DFX.asia -- Scalpers Trading Forex (foreign exchange) alias mata uang asing dan Cryptocurrency (mata uang Crypto), belakangan ini menjadi salah satu peluang bisnis yang banyak diambil. Ditambah lagi, trading forex dan Cryptocurrency banyak disebut di berbagai media, baik itu digital maupun cetak.
Tren yang muncul melambangkan setiap zaman kripto. Sementara ICO memimpin tahun 2017 dan DeFi mengalami musim panas di tahun 2020, NFT tampaknya menjadi lebih dari sekadar aset spekulatif. Seperti dilansir DailyCoin , Axie Infinity, game NFT play-to-earn, membentuk kembali bagaimana pengguna berinteraksi dengan game blockchain dan apa harapan mereka di masa depan. Token NFT berbasis game lainnya seperti Flow dan WAXP mendapatkan momentum, mengingat prasyarat potensi finansial NFT yang ada.
DFX.asia -- US Congress is divided on the introduction of a CBDC, fearing its effects on the dollar The US Congress looks divided on the introduction of a Central Bank Digital Currency (CBDC) in the States, fearing losses on deposits and its effects on the dollar and the US reserve status. But, above all, it fears the Chinese rush to avoid ‘dollarisation’.
|